The Role of DBT based Counseling in Supporting Recovery of Traumatized Women from Domestic Violence

Penulis

  • Diana Christina Faculty of Psichology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia
  • Irwanto Faculty of Psichology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Kata Kunci:

behavior therapy, dialectical, kekerasan dalam rumah tangga

Abstrak

Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada serangkaian perilaku kekerasan yang tidak hanya secara fisik, tetapi juga verbal, dan seksual. Kekerasan tersebut merupakan salah satu fenomena yang telah menjadi perhatian dunia karena perilaku kekerasan yang diterima korban secara jangka panjang dapat mengarah pada potensi gangguan mental. Gangguan mental yang mungkin dialami oleh D 2 diri. Ketidakmampuan mengendalikan pikiran dan emosi membuat korban rentan mengalami beberapa simptom trauma seperti pemikiran-pemikiran yang mengganggu, mimpi buruk, mengalami kembali pengalaman kekerasan, lebih sensitif terhadap hal yang bersifat netral, dan juga luapan emosi negatif berlebihan seperti perasaan sedih, marah, kecewa, dan merasa putus asa. Penelitian ini bertujuan untuk memfasilitasi para perempuan korban kekerasan dengan beberapa keterampilan yang dapat digunakan dalam situasi saat mengalami kesulitan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan mereka. Keterampilan ini diberikan melalui konseling berbasis Dialectical Behavior Therapy (DBT) guna membantu korban untuk fokus pada right here right now moment dan belajar untuk menerima pengalaman hidup mereka tanpa memberikan penilaian apa pun. Konseling berbasis DBT diberikan dalam tiga sesi: (1) distress tolerance, (2) mindfulness, dan (3) emotion regulation. Peneliti melibatkan dua partisipan berjenis kelamin perempuan yang sementara tinggal di rumah aman. Pemilihan partisipan didasarkan oleh skala BDI-II yang menunjukkan setidaknya partisipan berada pada level depresi sedang ke atas, dan juga checklist terkait jenis-jenis kekerasan yang diterima, serta dampak fisik dan psikologis yang disebabkan oleh kekerasan yang dialami dari pasangan. Setelah melalui tiga sesi konseling berbasis DBT, muncul perubahan yakni partisipan kembali memiliki keyakinan bahwa mereka sebagai individu mampu menata kembali hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam dirinya.

Unduhan

Diterbitkan

01.07.2020