SANDPLAY THERAPY UNTUK MENURUNKAN GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA PADA ANAK PENYINTAS BOM BUNUH DIRI

Penulis

  • Ratna Jessyka Malau Magister Psikologi Profesi Universitas Gadjah Mada

Kata Kunci:

anak, bom bunuh diri, gangguan stres pasca trauma, sandplay therapy

Abstrak

Peristiwa bom bunuh diri adalah suatu pengalaman traumatis yang dapat menimbulkan gangguan stres pasca trauma pada korban, apalagi pada anak. Sandplay Therapy merupakan terapi bermain menggunakan media pasir dan miniatur yang dapat memfasilitasi individu untuk mengekspresikan emosi dan memproses memori di dalam situasi yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman praktik psikologi menggunakan Sandplay Therapy dalam menangani gangguan stres pasca trauma. Subjek penelitian adalah dua orang anak perempuan penyintas bom bunuh diri berusia 11 dan 13 tahun yang mengalami PTSD berdasarkan Child PTSD Symptom Scale (CPSS). Penelitian menggunakan eksperimen kuasi dengan desain single case design. Sandplay Therapy dilakukan secara individual dalam 5 sesi dengan durasi 60-90 menit tiap sesi. Data skor CPSS dianalisis secara kuantitatif dan tema cerita permainan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor CPSS sebelum dan sesudah perlakuan, dimana rerata skor CPSS mengalami penurunan sebesar 14 poin dari 25,5 menjadi 11,5. Tema cerita dalam setiap sesi terapi juga menunjukkan perubahan positif yang mengindikasikan penurunan aspek trauma, spesifik pada gejala avoidance dan re-experiencing. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sandplay Therapy dapat menurunkan gangguan stress pasca trauma pada anak penyintas bom bunuh diri.

Unduhan

Diterbitkan

01.08.2019