TERAPI BRAINSPOTTING UNTUK MENANGANI GANGGUAN DEPRESI PADA WANITA USIA DEWASA

Penulis

  • Ine Indriani Psycoach Human Integra; RS Pantai Indah Kapuk; RS Jakarta Eye Center

Kata Kunci:

depresi, brainspotting, psikoterapi

Abstrak

Salah satu masalah emosi yang dialami oleh wanita usia dewasa adalah depresi. Depresi merupakan gangguan yang paling umum terjadi dari masalah gangguan kejiwaan yang ada dan cenderung berulang. Wanita memiliki kemungkinan depresi dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Depresi berpengaruh terhadap berbagai area otak, seperti area subkortikal yang memiliki peran kompleks dalam hal memori, emosi, kesenangan (pleasure) dan juga produksi hormon. Ada berbagai metode psikoterapi untuk penanganan depresi, salah satunya adalah terapi brainspotting (BSP). BSP merupakan adalah pendekatan psikoterapi yang ditemukan oleh Grand (2003) berdasarkan Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) dan Somatic Experiencing (SE). Metode ini pada dasarnya bertujuan untuk mengelola trauma psikologis dan berbagai masalah emosi yang terkait, seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD), disregulasi emosional, kecemasan, gangguan depresi dan lain sebaginya. BSP menjembatani kesenjangan antara pikiran dan tubuh dengan memberikan akses ke area subkortikal dengan menggunakan bidang penglihatan melalui "posisi mata yang relevan" atau yang dikenal dengan istilah brainspot. Brainspot mengakses area subkortikal, dimana masalah emosi dan ketidaksadaran tersimpan. Terkait dengan hal ini, kemduian dilakukan intervensi menggunakan terapi BSP untuk melihat efektivitas penanganan gangguan depresi yang dilakukan terhadap dua wanita dewasa. Setelah dilakukan sesi BSP, kedua subjek menunjukkan penurunan gejala depresi yang terlihat dari skor Beck Depression Inventory I (BDI I) maupun melalui wawancara sebelum dan setelah terapi. Hal ini menunjukkan terapi BSP dapat menjadi alternatif untuk membantu mengatasi gangguan depresi pada wanita usia dewasa.

Unduhan

Diterbitkan

01.08.2018